Rekomendasi 6 Kuliner Khas Grobogan Ada Kuliner Becek Nikmat

Rekomendasi 6 Kuliner Khas Grobogan Ada Kuliner Becek Nikmat

Kuliner Khas Grobogan – Purwodadi, ibu kota Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terkenal dengan kulinernya yang nikmat yaitu sop kaki kodok. Namun masyarakat muslim tidak bisa memakannya karena tidak halal karena kodok adalah hewan yang hidup di dua alam. Bahkan, saat ini ada swike yang terbuat dari ayam tapi rasanya seperti kodok.

Sebenarnya, kuliner khas Grobogan tidak hanya berkutat. Ada beragam kuliner khas daerah yang menghubungkan kota-kota di sepanjang jalur pantura, seperti Semarang dan Kudus dengan Solo. Berikut 10 kuliner khas Grobogan yang bisa Anda jelajahi saat melewati kawasan ini.

Kuliner Khas Grobogan

1. Swike

Sajian ini tetap harus disebut saat membahas kuliner khas Purwodadi. Sejak puluhan tahun, swike menjadi satu-satunya kuliner yang paling populer dan dikenal di kancah nasional. Swike sendiri merupakan masakan berbahan kodok yang berasal dari budaya kuliner Tionghoa. Swike disajikan oleh etnis Tionghoa yang tinggal di kota Purwodadi. Swike Purwodadi sudah ada sejak tahun 1901. Meski populer, keberadaan swike ‘setengah hati’ ini diterima oleh masyarakat Grobogan yang mayoritas beragama Islam. Pasalnya, secara teologis, katak merupakan hewan yang diharamkan dalam fikih Islam.

2. Becek

Becek adalah sop iga sapi khas Grobogan. Kuahnya segar dengan rasa asam dan gurih karena ditaruh daun kedondong muda di dalamnya. Dulu, selain daun kedondong, kami juga diberi daun dayakan yang banyak dijumpai di hutan pegunungan Kendeng. Namun karena pohon dayakan langka, masyarakat Grobogan saat ini hanya mengandalkan daun kedondong yang masih muda untuk mendapatkan kuah becek rasa asam. Padahal penambahan daun dayakan konon membuat kuah beceknya semakin nikmat.

3.Garang Asem

Sajian kuliner khas Purwodadi ini berbahan dasar ayam cincang, biasanya ayam kampung yang dibumbui dengan bumbu yang minim ditambah cabai, tomat hijau, dan belimbing, lalu dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus. Proses pengukusan yang lama membuat ayam empuk dan kuah asam jawa yang gurih terasa gurih, segar, pedas dan asam—karena ada tambahan potongan tomat hijau dan belimbing wuluh.

Baca Juga: Daftar 6 Kuliner Demak Terenak Yang Wajib Kamu Coba

4. Nasi Pecel Gambrringan

Disebut Nasi Pecel Gambrringan karena sebelumnya dijual di Stasiun Gambrringan, Dusun Pucang Kidul, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Sekitar tahun 1940-an, ada puluhan warga Desa Tambirejo yang menjadi penjual nasi pecel di Stasiun Gambringan. Sehingga kuliner ini menjadi populer dengan nama sega gambringan pecel.

5. Pager Sega

Sega Pager merupakan menu sarapan khas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan yang sebelumnya hanya bisa ditemui di tiga desa yaitu Godong, Bugel dan Ketitang. Namun sejak digelar Sega Pager Festival pada awal Januari 2020, kuliner ini berkembang, meluas, dan bisa ditemui di banyak daerah lain di Kabupaten Grobogan. Bahkan di daerah lain seperti di Demak dan Kudus.

6. Ayam Pencok atau Ayam Bakar Bledug

Ayam pencok berasal dari Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Hidangan ini disebut juga ayam bakar Bledug karena dulunya hidangan ini disajikan di makam Mbah Ro Dukun. Makam ini berada di kompleks objek wisata Bledug Kuwu. Dalam perkembangannya kuliner ini kemudian beralih kendaraan menjadi menu konsumsi yang bisa ditemukan di restoran.